Selasa, 27 Oktober 2015

CARA DAKWAH GAUL


 

Assalamu'alaikum Wr. Wb sobat blogger.
     Nih saya mau share gimana sih cara berdakwah yang ngak membosankan,sobat bloger udah tau dakwah apa arti dakwah itu,oke biar saya jelaskan dulu apa arti dakwah itu. 
Pengertian dakwah 
a.  Arti dakwah menurut logat 
    adalah panggilan, seruan dan ajakan
     b. Ari dakwah menurut istlah adalah
      Arti dakwah islam dalam arti batas yaitu penyampaian islam kepada manusia, baik secara lisan, tulsaan maupun secara ukisan ( panggilan, seruan dan ajakan kepada islam)
·         Arti dakwah islam dalam arti luas adalah penjabaran, penerjemahan, dan pelaksanaan islam dalam perikehidupan dan penghidupan manusia, termasuk didalamnya dalah politik, ekonomi, social, pendidikan, ilmu pengetahuan. 
     
      Gimana cara berdakwah yang gaul dan ngak membosankan agar dakwah yang kita sampaikan ini dapat diminati oleh pendengarnya,biasanya kan sering kita mendengarkan dakwah yang bikin bosen,nah disini saya akan memberikan metode dakwah yang sering digunakann ustad Uje
 
           Untuk melihat metode dakwah Uje, perlu kiranya dipaparkan pendapat Shamim A Siddiqi dalam buku Methodology of Da’wah (90: 1989) tentang 10 hal yang harus diperhatikan oleh seorang da’i dalam berdakwah di era kontemporer ini:  
      1) kepada siapa pesan dakwah tersebut akan disampaikan (to whom the message is to be delivered), 2) suasana hati jama’ah (mood), 
      3) kebiasaan (habits) dan selera (tastes) jama’ah, 
      4) hal-hal yang mereka suka dan benci (their likes and dislikes), 
      5) bidang kajian yang mereka sukai (fields of interest), 
      6) masyarakat di mana mereka tinggal (the society in which they live), 
      7) kelemahan (weaknesses) dan kekurangan (shortcomings),
      8) masalah psikologis mereka (psychological problems), 
      9) bahasa lisan yang mereka pakai (spoken language), dan 
     10) bahasa gaul mereka (their slang).
Dari 10 hal di atas, tidak berlebihan kiranya kalau penulis menilai dakwah yang disampaikan Uje ke kalangan anak muda memenuhi kriteria yang dibuat oleh Shamim A Siddiqi tersebut.

Dakwah dengan Gaya Bahasa Anak Muda
    Salah satu metode dakwah yang dilakukan Ustad Uje adalah adalah bahwa ia menyampaikan dakwahnya dengan gaya bahasa khas anak muda. Walaupun sempat mendapat kritik dari beberapa penyelenggara dakwah mengenai bahasa gaul yang dipakai saat berceramah, namun Ustad Uje tetap pada pendiriannya untuk terus berdakwah dengan gaya bahasa anak muda ketika yang dihadapinya adalah jamaah dari kalangan anak muda. Dalam tabloid Bintang edisi April 2013 Ustad Uje berujar: “Ketika yang dihadapi adalah anak TK, maka jadilah Guru TK, jangan jadi guru SMA, enggak akan nyambung!”
Metode dakwah dengan gaya bahasa anak muda ini dilihat dari kriteria yang dibuat oleh Shamim A Siddiqi sudah tepat. Ustad Uje menggunakan secara tepat bahasa lisan yang dipakai oleh anak muda, bahasa gaul mereka, dan ia paham betul kepada siapa pesan dakwah tersebut ia sampaikan.
            mungkin hanya itu yang dapat saya sampaikan semoga berguna dan bermanfaat bagi semua orang wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Sabtu, 18 April 2015

Bencana Alam Longsor

   

      Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam.
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.            

    Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai faktor alam dan faktor manusia:
a)      Faktor alam
•    Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan batu lempung, strukutur sesar dan kekar, gempa bumi, stragrafi dan gunung berapi.
•    Iklim : curah hujan yang tinggi.
•    Keadaan topografi : lereng yang curam.
•    Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air, erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
•    Tutup lahan yang mengurangi tahan geser, misalnya tanah kritis.
•    Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan.

b)     Faktor manusia
•    Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereg yang terjal.
•    Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
•    Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
•    Penggundulan hutan.
•    Budidaya kolam ikan diatas lereng.
•    Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.
•    Pengembangan wilayah yang tidak di imbangi dengan kesadaran masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan sendiri.
•    Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.

     Cara penanggulangan
•    Jangan membuka lahan persawahan dan membuat kolam di lereng bagian atas di dekat pemukiman.
•    Buatlah terasering ( sengkedan ) pada lereng yang terjal bila membangun pemukiman.
•    Segera menutu retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah dan melalui retakan tersebut.
•    Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak.
•    Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.
•    Jangan menebang pohon di lereng.
•    Jangan membangun rumah di bawah tebing